Saturday, January 26, 2013

Cerita Humor XVI

Interview kerja [Humor Umum]       
Dari:  <mailto:>    Selasa, 04/03/2003   
Direktur HRD sudah mendapatkan Sekretaris yang diinginkan, sehingga menugaskan Staf HRD, Gatot untuk meneruskan wawancara pelamar? yang tersisa. Perintahnya adalah menolak semua pelamar? yang tersisa. Dengan PDnya Gatot melaksanakan tugasnya. Satu persatu pelamar dipanggilnya.  Gatot=G  Pelamar=A-H   G: Kamu minta gaji berapa?  A: Dua Juta  G: Terlalu tinggi. Kamu tidak diterima  A: Kalau begitu, satu juta saja  G: Makin tidak saya terima  A: Alasannya?  G: Perusahaan ini tidak menerima staff murahan   G: Kamu punya pacar?  B: Punya  G: Di mana?  B: Di luar negeri  G: Kamu tidak diterima  B: Alasannya?  G: Nanti kamu hanya telpon ke pacarmu terus, mahal, SLI  B: Minggu depan pacar saya sudah pulang  G: Makin tidak saya terima  B: Alasannya?


G: Lha, kamu nanti sering bolos untuk menemui pacar kamu   G: Kamu melamar sebagai apa?  C: Sekretaris  G: Kamu merasa cantik tidak?  C: Sepertinya begitu  G: Kamu tidak diterima  C: Alasannya?  G: Nanti para manajer jatuh cinta ke kamu, bikin perkara  C: Sebetulnya saya merasa tidak cantik  G: Makin tidak saya terima  C: Alasannya?  G: Bikin sepet di mata   G: Kamu punya pacar?  D: Belum  G: Pernah mencari?  D: Pernah, tetapi belum berhasil  G: Kamu tidak diterima  D: Alasannya?  G: Lha, kamu cari pacar saja tidak becus  D: Sebetulnya saya punya pacar, tetapi sudah saya tinggalkan, karena saya tidak suka.  G: Makin tidak saya terima  D: Alasannya?  G: Nanti kamu keluar kerja, dengan alasan kamu tidak suka   G: Kamu punya pacar?  E: Punya  G: Ganteng dia?  E: Iya  G: Kamu tidak diterima  E: Alasannya?  G: Nanti kerjamu tidak tenang. Takut pacar kamu digaet cewek lain.  E: Eh... sebetulnya pacar saya tidak ganteng  G: Makin tidak saya terima  E: Alasannya?  G: Cari pacar ganteng saja tidak becus, apalagi mau kerja di sini.   G: Kamu punya pacar?  F: Punya  G: Yang keberapa  F: Pertama  G: Kamu tidak diterima  F: Alasannya?  G: Lha, kamu cari pacar saja baru dapat satu  F: Mmm... sebetulnya saya sudah sering gonta ganti pacar  G: Makin tidak saya terima  F: Alasannya?  G: Nanti kamu hanya gonta ganti pekerjaan, dan keluar dari sini.   G: Punya mertua?  H: Punya  G: Pengusaha kaya?  H: Ya  G: Kamu tidak diterima  H: Alasannya?  G: Mertuamu saja tidak mau mempekerjakan kamu  H: Tapi... Sebetulnya mertua saya tidak kaya.  G: Makin tidak saya terima  H: Alasannya?  G: Nanti kamu sering minta naik gaji dengan alasan untuk membantu mertuamu.       
[Kirim ke teman <viewtext.php?id=2252>]    [Beri rating <viewtext.php?id=2252>]   
       
Saya Mau Turun

                 
            Seorang gadis cantik menaiki bus. Seorang laki-laki yang duduk dekat
            gadis itu langsung berdiri, mempersilakan gadis itu duduk. Tetapi
            gadis itu langsung mendorong perlahan laki-laki itu ke tempat
            duduknya sambil berkata, "Terima kasih, saya berdiri saja".
            Laki-laki itu langsung berdiri lagi, tetapi lagi-lagi gadis itu
            mendorongnya sambil mengatakan bahwa ia berdiri saja. Pada kali
            ketiga pria itu berdiri, ia langsung membentak, "Nona saya mau
            turun. Pemberhentian saya sudah terlewat!".

Sendirian takut, rame-rame makin takut, apaan hayo?
Dari: Febby  Rating: 3.16 (403 votes)
Naek jembatan reyot.

Kenapa sih keturunan bangsawan disebut berdarah biru?
Istilah itu awalnya dipakai di Spanyol abad XIV. Gara-gara para bangsawan di sana cuma bermalas-malasan, kulit mereka jadi pucat, pembuluh darahnya kelihatan kebiruan di kulit.

Dalam pertandingan bulu tangkis atau tenis, wasit menyebut "nol" dengan "love" (cinta), mengapa begitu?
Sebenarnya aslinya bukan dari kata bahasa Inggris cinta (love), tapi dari bahasa Prancis l'oeuf (=telur). Nol itu 'kan lonjong seperti telur!

(Diambil dari Intisari Kids)
  

--------------------------------------------------------------------------------
Lebih mudah menjadi bijaksana bagi orang lain daripada bagi diri sendiri.
~ Intisari Juni 1991~ 

Amreika Blo'on

Cuplikan percakapan radio antara kapal perang Amerika dan otoritas Rusia.
Amerika: "Saya kapten US Navy. Saya bilang belokkan kapal Anda!!!!"
Rusia: "Tidak. Anda lah yang harus membelokkan kapal!!!"
Amerika: Ini Amerika, negara terkuat didunia, tahu?!
Rusia: Sekali lagi, tidak! Kapal Anda yang harus belok atau kapal Anda akan hancur!
Amerika: "Ini adalah Aircraft Carrier US Lincoln, kapal kedua terbesar dari Armada Atlantik, Amerika Serikat. Kami dilengkapi tiga destroyer, tiga cruiser dan sejumlah kapal pendukung. Saya perintahkan Anda belok 15 derajat ke Utara. Sekali lagi saya ulangi 15 derajat ke Utara, atau sebuah tindakan akan dilakukan untuk mengamankan kapal Anda!"
Rusia: "Amerika blo'on!!! Ini mercusuar, bukan kapal tahu!!!"
==================
Bus 65
Seorang mahasiswi naik bus 65 yang penuh sesak di daerah Rab'ah. Setelah berjuang habis-habisan, sampailah ia ke samping seorang mahasiswa yang sedang duduk dan asyik membaca.
Melihat ada mahasiswi berdiri didekatnya, si mahasiswa berdiri dan mempersilahkan mahasiswi untuk duduk. Merasa tidak enak karena menganggu si mahasiswa yang sedang membaca, mahasiswi tadi menolak dengan halus dan tetap berdiri di tempatnya.
Setelah lewat satu mahattah, si mahasiswa kembali hendak berdiri, tapi lagi-lagi si mahasiswi menolak pindah dari tempatnya berdiri.
Setelah leat satu mahattah lagi, si mahasiswa berdiri meninggalkan kursinya, tapi mahasiswi tetap menolak untuk duduk.
Akhirnya, dengan kesal si mahasiswa berkata, " Ukhti, duduk dong, saya mau turun dari tadi! Lihat, saya sudah melewatkan dua mahattah gara-gara Ukhti tidak memberi jalan!

------------------

Juha Ngajual Himar

Dari hari ke hari, sakit Juha makin parah saja, tidak ada tanda-tanda kondisinya akan membaik. Semua tabib sudah dipanggil untuk mengobatinya, tapi semua menyerah dengan penyakit Juha yang aneh.
karena putus asa, suatu hari Juha bernadzar, "Ya Allah, jika Engkau sembuhkan penyakitku ini, aku akan menjual himarku dengan harga satu pound saja!
Tak lama setelah Juha bernadzar, penyakitnya mendadak sembuh. tentu saja Juha senang bukan main, sampai ia mengadakan jamuan makan untuk para tetangganya. Ketika jamuan berlangsung, seorang tetangganya bertanya,
"Hei Juha, mana nadzarmu? Katanya kau mau menjual himarmu itu dengan harga satu pound.
Karuan saja Juha menjadi bingung, masa himar dijual dengan satu pound. Akan tetapi, ia tetap harus memenuhi nadzarnya.
Setelah berpikir lama, Juha menjawab sambil meletakkan anak ayam di punggung himarnya, "Memang benar, aku akan menjual himarku dengan harga satu pound. tetapi, si pembeli harus membeli anak ayam yang ada di punggung himarku dengan harga 200 pound!

-----------------
Nenek Kreatif

Saat pemulangan jama'ah haji Mesir di International Air Port Cairo, seorang nenek-nenek ditanya oleh petugas imigrasi:
Petugas : Nek, apakah nenek membawa barang-barang yang dikenai pajak?
Nenek   : Barang seperti apa yang kena pajak itu, nak?
Petugas : Ya seperti barang elektronik dan barang-barang mewah lainnya.
Nenek   :  Yabni...Saya ini sudah tua. Masak sih tega menyangka saya membawa barang-barang yang seperti itu.
Petugas : Maaf, Nek. Karena ini sudah menjadi peraturan, maka saya harus memeriksa barang bawaan nenek.
Lalu petugas itupun memeriksa satu persatu tas yang dibawa oleh si nenek. Tiba-tiba si petugas menemukan video player di tas si nenek.
Petugas : Lho, nek, ini apa? Ini video, dan barang ini akan dikenai pajak.
Nenek   : Anak muda, saya ini sudah tua. Saya sengaja membawa video itu untuk menyetel khutbah Syekh Sya'rowi.
Karena jawabannya masuk akal, lalu si petugas pun memaafkan si nenek.
Kemudian petugas itu menlanjutkan pemeriksaannya.
Tiba-tiba ia menemukan sebuah radio merk Sony.
Petugas : Nek, ini barang elektronik juga dan ini harus kena pajak.
Nenek   : Anakku, saya ini sudah tua. Sengaja saya membawa radio untuk mendengarkan pengajian setiap subuh dari radio.
Lalu petugas itupun kembali memaafkan si nenek dan melanjutkan pemeriksaannya.
Pada tas ang terakhir, si petugas berteriak kaget, seakan tidak percaya, karena ia menemukan sebotol minuman keras.
Petugas : Nek, ini minuman keras! Ini haram! Bukankah nenek baru pulang dari tanah suci? Mengapa nenek membawa minuman keras?!
Nenek   : Anak muda, saya ini sudah tua karena sudah tua maka saya tidak bisa untuk tawaf tujuh kali mengelilingi ka'bah. Maka dari itu, saya membeli minuman keras. Dari pada saya yang cape mengelilingi ka'bah, mendingan ka'bah yang mengelilingi saya.
Petugas : ???

BARAKATAK

SANGRAY SUUK SI ALO

Alo kuring asalna mah digawe jadi karyawan diperusahaan, tapi ayeuna mah geus di PHK. Geus genep bulan aya di lembur nganggur.
Bararingung cenah, kana tani teu ahli, buburuh punggal-panggul teu kaduga, usaha kana dagang teu boga modal.
"Diajar dagang leuleutikan bae atuh, lo," cekeng teh mere saran.
"Dagang naon atuh, nya Mang?" cenah.
"Ajaran dagang sangray suuk, enteng garapanana oge."
Tayohna ku Si Alo kahartieun saran ti kuring teh, da katempo terus badami jeung bojona. Ari anakna mah tiluanana oge mani aratoh, ngadenge bapana rek dagang sangray suuk teh, maklum barudak keur meujeuhna resep kana kadaharan jajanan.
Sanged bae Si Alo teh nyiapkeun parabot, keur kaperluan nyangray suuk, katut keur tanggungan keur dagangna.
Poe isukna, isuk keneh Si Alo geus indit dagang, ngajugjug pasar. Nanggung dagangan teu jadi masalah, da puguh barang hampang.
Dagangna di sisi jalan deukeut lawang pasar, jajalaneun anu kawilang rame, jalma anu rek asup ka pasar, oge kaluar ti pasar, nya kitu deui barudak anu rek ka sakola loba anu ngaliwat kadinya. Maklum dagang kakara, nawarkeun oge masih kaku, tapi ari mungkusan mah geus tapis. Geus sajongjonan canukul, kana dagangan mah can aya nu meuli. Suuk meunang mungkusan geus numpuk, bari tambah kesel sangray suuk nu can dibungkus, dikorehan dipilihan any kurang beuneurna, tiap manggih nu kurang beuneur, langsung dipesek terus di huapkeun.
Keur kitu jol Ma Karsih, tukang dagang ngasong, masih batur salembur keneh.
"Aeh, Si Ujang dagang sangray suuk, Ujang tah sasarap, rek surabi rek leupeut jeung gorengan?" ceuk Ma Karsih nawaran.
"Teu acan kekengingan artos Ma," walon Si Alo.
"Geus biasa ujang jeung tukang dagang deui mah, silih tukeuran," ceuk Ma Karsih.
Sanggeus dahar surabi jeung leupeut katut gorengan, kurunyung Mang Engkus tukang bubur kacang, terus silih tukeuran suuk jeung bubur kacang.
Nya kitu deui waktu paamprok jeung Mang Gaos tukang bandros, sarua teu kuartos, barang dagangan bae pagentos-gentos.
Waktu maju kabeurang Si Alo ngarasa lapar, da enya tadi isuk teu kungsi dahar. Ngadeukeutan tukang kupat tahu, pok cacarita, duanana satuju kupat tahu ditukeuran ku sangray suuk. Kalalar aya tukang balon, ras inget poe kamari anak anu pangleutikna ngelak ceurik haying balon ngok-ngek, kabitaeun ku budak tatangga. Ngaharewos ka tukang balon, cenah. Tukeuran bae ku sangray suuk.
Kaayaan pasar geus corengcang, nu ngaliwat geus rentang-rentang, Si Alo ge siap mulang. Ceg kana tanggungan, karasa jadi ngoleang hampang. Sesa sangray suuk anu dina jero blek ngan kari saeutik deui. Datang ka buruan, si bungsu ajrag-ajragan, atoheun bapa datang mawa cocooan nu dipikahayang. Lanceuk-lanceukna kakaratak kana tanggungan, dina jero blek aya keneh sangray suuk, langsung bae didalahar. Pamajikan Si Alo tumanya soal hasil dagangan, Si Alo ngabigeu, pamajikanana langsung bangkenu.



SALAH ALAMAT

Pasosore, bada asar, bulan Pebruari katompernakeun, kuring nganteur pamajikan ka dokter kandungan. Ceuk rarasaan mah asa gasik indit ti imah teh. Samemeh asup waktu sholat ashar, kuring jeung pamajikan geus tatan-tatan. Kartu pasien geus disiapkeun, motor geus dihirupan (dipanaskeun), malah pakean oge geus saged. Nu matak barang ngong nu adan ngabejaan geus wancina solat asar, kuring jeung pamajikan terus bae berjamaah sholat.
Barang tepi kaburuan tempat praktek dokter, kuring rada ngejenghok sabab pasien geus ngagimbung. Salian ti motor malah aya mobil L-300 bak terbuka sagala. Atuh buru-buru pamajikan sina daftar ngarah nomerna henteu gede teuing. Ari praktekna mah acan dimimitian, biasa dokterna telat. Sanggeus daftar sarta meunang nomer pamajikan mah nungguan di jero di rohang tunggu, ari kuring mah ngadon ngawangkong jeung anu sejen anu sarua nganteur pamajikanana, diluar bae bari nungguan motor.
Teu pati lila kadenge suster geus nyebutan pasen saluyu jeung nomer karcisna, tanda praktek geus dimimitian. Meunang tilu pasen kitu lamun teu salah mah. Anu kaopatna suster nyebut Ibu Walpan, cenah. Anu matak kuring jeung anu sejen rada kaget lain pedah eta ngarana siga ngaran lalaki, tapi eta awewe lalaki setengah tawuhan anu ti tatadi caricing dina L-300 bak terbuka tea, teu sirikna luncat ka jero. "Tah giliran Bapa," cenah kitu ngomongna teh.
Ngan teu kungsi lila, anu tadi arasup aya kana genep urangna teh, geus kaluar deui bari ngarereyang hiji lalaki anu geus boga umur malah geus deukeut ka aki-aki sigana mah. Maranehna maruru deui kana mobil tea. Diantara maranehna kaciri siga anu silih salahkeun.
Panasaran kuring nanya ka salah saurang diantara maranehna.
"Ku naon teu cios, Bu?"
"Lepat dokter, Jang."
"Ari kitu saha anu bade dipariosna?"
"Itu pun bapa, kedahna mah saur suster teh ka dokter spesialis dalam."
Kuring jeung anu sejen ukur seuri mesem. Deudeuh teuing ti kampung meureun maranehna teh. Nyaah ka kolot tapi kurang asak tatanya. Jadi waeh... aki-aki dibawa ka dokter kandungan.





No comments:

Post a Comment